Kamis, 27 September 2012

Materi :EMULSI
PELAJARAN : ILMU RESEP
GURU PENGAJAR : ARISTA WAHYU NINGSIH,S.FARM.,APT
NAMA : INDAH PURWATI NINGSIH
NIS : 087/010.079
KELAS : XI FARMASI

EMULSI


A.   Pengertian Emulsi
Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Emusi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk atau susu, warnanya adalah putih.
B.   Komponen Emulsi
Komponen dari emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
1.     Komponen dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi. Terdiri atas:
§  Fase dispers / fase internal / fase diskontinue / fase dalam
Yaitu zat cair yays terbagi-bagi menjadi butiran kecil ke dalam zat cair lain.
§  Fase kontinue / fase external / fase luar / fase pendispers
Yaitunzat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
§  Emulgator
Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
2.     Komponen tambahan
Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang baik. Misalnya corrigen, saporis, odoris, colouris, preservative, anti oksidan.
Preservative yang digunakan antara lain metil dan propil, paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetas, dan lain-lain.
Anti oksidan yang digunakan antara lain asam askorbat, L.tocophero, asam sitrat, propil gallat, asam gallat.
C.    Tipe Emulsi
Berdasarkan macam zat cair yang brfungsi sebagai sebagai fase internal atupun external, maka emulsi digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
1.     Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external.
2.     Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak)
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran dari butiran air yang tersebar ke dalm minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.
D.   Tujuan pemakaian emulsi
Emulsi dibuat untuk di peroleh suatu preparat yang stabil dan rata dari campuran dua cairan yang saling tidak bisa bercampur.
Tujuan pemakaian emulsi adalah:
1.     Dipergunakan untuk obat dalam / per oral. Umumnya emulsi tipe o/w
2.     Dipergunakan sebagai obat luar
Bisa tipe o/w maupun w/o tergantung banyak faktor misalnya sifat zatnya atau jenis efek terapi yang dikehendaki.
E.    Cara membedakan emulsi
Dikenal beberapa cara membedakan tipe emulsi yaitu:
1.     Dengan pengenceran fase
2.     Dengan pengecatan/pemberian warna
3.     Dengan kertas saring
4.     Dengan konduktifitas listrik
F.    Cara pembuatan emulsi
Cara pembuatan emulsi dikenal dengan 3 metode dalam pembuatan emulsi, secara singkat dapat dijelaskan:
1.     Metode gom kering atau metode kontinental
2.     Metode gom basah atau metode inggris
3.     Metode botol atau metode botol forbes
Alat-alat yang di gunakan dalam pembuatan emulsi:
1.     Mortir dan stamper
2.     Botol
3.     Mixer blander
4.     Homogeniser
5.     Colloid mill
G.   Kestabilan Emulsi
Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti di bawah ini:
1.     Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak  dari pada lapisan yang lain.
2.     Koalesen dan craking yaitu terpecahnya emulsi karena film yang meliputi partikrl rusak dan butir minyak akan koalesen.
3.     Inversi adalah peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi w/o menjadi o/w atau sebaliknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar